Wednesday, July 25, 2007

Penipuan Berkedok Kecelakaan

Tanggal 26 July 2007, Waktu 11:51 AM

Kejadiannya tgl 25 july 2007, jam menunjukkan kira-kira pukul 17.15. Tiba-tiba telepon berdering, ketika diangkat dan belum sampai ke telinga sudah direbut oleh anak Bu So saya.
Setelah mendengar kira-kira 10 detik, anaknya langsung lari ke atas dan nangis sejadi-jadinya. Waktu itu saya bersama mba Ev, mba Ju jadi bingung. Mba Ju yang mengambil gagang teleponnya, dan bertanya "halo, ini dari mana ?". Sesudah itu saya mendengar mba Ju bilang "Apa? kecelakaan ditabrak motor ?" Berbarengan juga, karena teleponannya paralel, diangkat juga oleh Bu So saya. Kami semua langsung naik ke atas, menemani Bu So dan anaknya yang sudah nangis tersedu-sedu.

Sambil mendengarkan, suara dari Bu So yang mencatat nomor yang bisa menghubungi dokter yang menanganinya. "Dokter bagaimana kondisinya ?" tanya Bu So. Balasan yang dikatakan diulangi oleh Bu So "Apa? Kritis!!", anaknya yang menangis semakin menjadi. Kami semua berusaha menenangkan anaknya dan memanggil Tuhan Yesus berulang kali. Kami disuruh berdoa bersama-sama agar suaminya bisa cepat sembuh. Kesimpulannya dokter mengatakan bahwa perlu biaya untuk mengganti ini semua, berhubung kepalanya mengalami kerusakan yang fatal. Kemudian disambungkan kebagian farmasi bagian perlengkapannya, disuruh transfer sebesar Rp 24.000.700,- Kalau tidak, takutnya tidak bisa diselamatkan. Bu So langsung menyanggupinya, dan akan segera transfer. Melalui www.klikbca.com, Bu So sudah memasukkan nama usernamenya.

Sebelumnya, Mba Ev langsung mencium kejanggalan, jangan-jangan hanya penipuan. Mba Ev langsung mencoba menghubungi sekretaris suaminya yaitu Pak Li. Ketika sudah tersambung, dengan santai dan tenang menjawab dia baik-baik saja. Padahal dikatakan sudah meninggal ditempat. Saya dan Mba Ev langsung cepat-cepat naik ke lantai atas untuk memberitahukan bahwa suaminya baik-baik saja. Bu So langsung tanya dimana? dimana ? dengan rintihnya. Kemudian kami sambungkan lagi ke Pak Li, yang menyambungkan ke suaminya, ternyata baik-baik saja.

Suaminya mengatakan bahwa sebelumnya, ada yang menginformasikan bahwa nomor Hpnya sudah dipakai oleh bandar narkoba. Oleh karena itu diharapkan untuk di off selama 20 menit.

Mba Ev, Mba Ju, dan saya berusaha untuk mencari nama dari telepon yang berdering terus tanpa henti itu. Namun, sayangnya bagian telkomsel tidak berani memberikan identitas dari nomor tersebut. Harus melalui surat dari kepolisian dan lain-lain.

Mba Ev masih terus berusaha untuk mencari siapa yang telah berani dan kejam melakukan penipuan seperti ini. Semoga ini yang terakhir kalinya para penipu melakukan kejahatan ini.Dan segera bertobat.